Pengertian Ekonomi Makro dan Permasalahannya
Pengertian Ekonomi Makro,,
Ekonomi makro bertujuan untuk
menganalisa peristiwa ekonomi dan memperbaiki kebijaksanaan seperti pertumbuhan
ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan pencapaian keseimbangan neraca yang
berkesinambungan.
Ekonomi makro adalah studi
tentang ekonomi secara keseluruhan. Makro-ekonomi menjelaskan perubahan ekonomi
yang mempengaruhi banyak masyakarakat, perusahaan, dan pasar. Ekonomi makro
dapat digunakan untuk menganalisis cara terbaik untuk memengaruhi target-target
kebijaksanaan seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga
kerja dan pencapaian keseimbangan neraca yang berkesinambungan.
Permasalahan
Ekonomi Makro,,
Berikut ini adalah beberapa permasalahan yang sering
terjadi pada ekonomi makro,,
a. Lambannya pertumbuhan ekonomi.
Jumlah lulusan sekolah/sarjana yang meningkat setiap
tahunnya tidak diimbangi dengan lapangan pekerjaan yang ada. Terlebih masih
adanya keengganan untuk berwirausaha. Para fresh graduate tersebut hanya
terpaku mencari pekerjaan kantoran yang bisa memberikan kenyamanan baik secara
finansial maupun status sosial dibandingkan menjadi pengusaha. Hal ini
mengakibatkan pertumbuhan ekonomi berjalan lambat.
b. Tingginya pengangguran dan kemiskinan.
Terbatasnya lapangan pekerjaan dan ledakan jumlah
penduduk adalah faktor utama terjadinya pengangguran dan kemiskinan. Jumlah
penduduk yang meningkat tidak sebanding dengan lapangan pekerjaan yang tersedia
sehingga meningkatkan jumlah pengangguran. Jumlah pengangguran yang meningkat,
persaingan kerja yang sengit serta tuntutan untuk bisa bertahan hidup
menyebabkan masyarakat tidak memiliki pilihan lain selain menjadi pekerja di sektor
informal seperti buruh, kuli, pembantu dsb. Tentu saja hal tersebut menjadi
pemicu kemiskinan, karena masyarakat tidak mampu memenuhi kebutuhan dasarnya
seperti sandang, pangan, papan, kesehatan, dan pendidikan. Selain itu
infrastruktur dan sumber daya alam belum dimanfaatkan secara menyeluruh oleh
masyarakat untuk memperbaiki kehidupannya.
c. Inflasi dan defisit APBN.
Kenaikan harga barang yang merupakan dampak dari
terjadinya inflasi akan mempengaruhi perekonomian dan daya beli masyarakat.
Tingginya laju inflasi mengakibatkan BI melakukan pengetatan di bidang moneter.
Namun, pengetatan moneter ini tidak dapat dilakukan secara drastis karena akan
mengancam kelangsungan proses penyehatan perbankan dan program restrukturisasi
perusahaan.
d. Tingginya utang luar negeri
Turunnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing
terutama dollar AS menyebabkan sebagian besar utang luar negeri tidak
dilindungi dengan fasilitas lindung nilai. Sehingga pada saat terjadi krisis
dalam sekejap nilai utang tersebut membengkak. Untuk mengatasi masalah ini,
pemerintah melakukan penjadwalan ulang utang luar negeri dengan pihak peminjam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar