Kamis, 18 Januari 2018

Pengertian Ekonomi Makro dan Permasalahannya




Pengertian Ekonomi Makro dan Permasalahannya 

Pengertian Ekonomi Makro,,

Ekonomi makro bertujuan untuk menganalisa peristiwa ekonomi dan memperbaiki kebijaksanaan seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan pencapaian keseimbangan neraca yang berkesinambungan.

Ekonomi makro adalah studi tentang ekonomi secara keseluruhan. Makro-ekonomi menjelaskan perubahan ekonomi yang mempengaruhi banyak masyakarakat, perusahaan, dan pasar. Ekonomi makro dapat digunakan untuk menganalisis cara terbaik untuk memengaruhi target-target kebijaksanaan seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan pencapaian keseimbangan neraca yang berkesinambungan. 

Permasalahan Ekonomi Makro,,


Berikut ini adalah beberapa permasalahan yang sering terjadi pada ekonomi makro,,

a. Lambannya pertumbuhan ekonomi.

Jumlah lulusan sekolah/sarjana yang meningkat setiap tahunnya tidak diimbangi dengan lapangan pekerjaan yang ada. Terlebih masih adanya keengganan untuk berwirausaha. Para fresh graduate tersebut hanya terpaku mencari pekerjaan kantoran yang bisa memberikan kenyamanan baik secara finansial maupun status sosial dibandingkan menjadi pengusaha. Hal ini mengakibatkan pertumbuhan ekonomi berjalan lambat.


b. Tingginya pengangguran dan kemiskinan.

Terbatasnya lapangan pekerjaan dan ledakan jumlah penduduk adalah faktor utama terjadinya pengangguran dan kemiskinan. Jumlah penduduk yang meningkat tidak sebanding dengan lapangan pekerjaan yang tersedia sehingga meningkatkan jumlah pengangguran. Jumlah pengangguran yang meningkat, persaingan kerja yang sengit serta tuntutan untuk bisa bertahan hidup menyebabkan masyarakat tidak memiliki pilihan lain selain menjadi pekerja di sektor informal seperti buruh, kuli, pembantu dsb. Tentu saja hal tersebut menjadi pemicu kemiskinan, karena masyarakat tidak mampu memenuhi kebutuhan dasarnya seperti sandang, pangan, papan, kesehatan, dan pendidikan. Selain itu infrastruktur dan sumber daya alam belum dimanfaatkan secara menyeluruh oleh masyarakat untuk memperbaiki kehidupannya.


c. Inflasi dan defisit APBN.

Kenaikan harga barang yang merupakan dampak dari terjadinya inflasi akan mempengaruhi perekonomian dan daya beli masyarakat. Tingginya laju inflasi mengakibatkan BI melakukan pengetatan di bidang moneter. Namun, pengetatan moneter ini tidak dapat dilakukan secara drastis karena akan mengancam kelangsungan proses penyehatan perbankan dan program restrukturisasi perusahaan. 


d. Tingginya utang luar negeri 

Turunnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing terutama dollar AS menyebabkan sebagian besar utang luar negeri tidak dilindungi dengan fasilitas lindung nilai. Sehingga pada saat terjadi krisis dalam sekejap nilai utang tersebut membengkak. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah melakukan penjadwalan ulang utang luar negeri dengan pihak peminjam.  

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar